9/16/2014

Terima Kasih Ibu

    Kisah pilu yang kurasakan mungkin belum pernah kalian rasakan.Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.Bapak ku seorang guru yang penghasilannya hanya cukup buat kami makan sehari-hari.Dan ibu saya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga yang hanya bisa memberikan kami kasih sayang.Kasih sayang ibulah yang membuat kami tegar menghadapi kerasnya kehidupan ini.tapi dengan keadaan kami yang sederhana tidak membuat kami patah semangat untuk menuntut ilmu.
      Aku bercita-cita ingin menjadi  kepolisian republik indonesia,Namun cita-cita hanyalah cita-cita.Ibu melarangku menjadi seorang polisi karena biaya untuk sekolah Kepolisian itu sangat mahal.Tetapi aku memaksa ingin memilih sekolah di kepolisian.Ibu tidak ingin aku putus harapan di tengah jalan karena kekurangan biaya.Kemudian ibu memberi dua pilihan.Aku memilih jurusan selain sekolah kepolisian tapi dibiayai sama ibu atau aku memilih sekolah kepolisian tapi harus menjual rumah.Mendengar perkataan ibu seperti itu,Mata ku mulai berkaca-kaca dan mulai harus memendam keinginannya itu.
     Saat penerimaan surat kelulusan Sekolah menengah atas, satu kalimat yang tidak pernah terlupakan dan membuatku "Ibu Malaikatku".Air mata ibu tak terbendung lagi mendengar ucapan kuseperti itu.
"Ibu akan Usahakan yang terbaik untuk masa depan kalian walaupun ibu harus utang kesana kemari untuk membiayai kuliah kalian"
    Saat ingin melanjutkan ke perguruan tinggi,aku meminta persetujuan ibu tentang jurusan yang ingin aku pilih.Tapi ibu hanya mengatakan "Pilihlah sesuai keinginanmu,karena pasti itu yang terbaik untukmu yang penting kamu kuliah".
   Tidak sengaja aku memilih salah satu jurasan yang yang ada di kampus ternama di mataram Kemudian ibu mengatakan "Iah yang penting kamu serius Untuk kuliah" 
      Dan saat pengumuman kelulusan,air mataku tidak mampu ku bendung dan hanya ibu yang pertama kali aku ingat ketika di papan kelulusan tertulis " Mudatsir LULUS" Mulai saat itu aku mulai tersadar kalau apa yang dikatakan orang-orang itu benar Bahwa "Syurga di telapak kaki Ibu.Restu ibu adalah restu Allah."
Terima Kasih Ibu.

                                                                                                             

                                                                                                               
 
Copyright 2009 ^