9/13/2013

Hidup Itu pasti Berubah

Teringat kisah orang tua yang rela melakukan apa saja demi anaknya.

        Awal kisah,hiduplah sepasang suami istri yang di karuniai oleh empat orang anak,tiga orang anak laki-laki dan seorang anak perempuannya yang juga memiliki kelainan mental atau cacat mental.Merekat tinggal berpindah-pindah dari suatu tempat ke  tempt lainnyanya karena tuntutan pekerjaan suaminya.
       Singkat cerita,tinggalah mereka pada sebuah gubuk kecil yanng panjang seperti model sebuah kereta api yang hanya beratatpkan genteng bocor dan berlantaikan tanah.Jika hujan,airpun masuk kedalam rumah mereka.
Namun mereka tidak menuntut,tidak mengeluh dengan apa yang terjadi.
Mereka hanya menganggap bahwa itu adalah anugrah dari tuhan yang harus  di syukuri.Mereka sadar,kalau mereka tidak hidup sendirian dan mereka yakin apa yang diberikan tuhan sekarang hanyalah awalan dari sebuah syurga dunia yang akan diberikan oleh tuhan.
Tahun demi tahun pun berlalu,memang benar hidup itu pasti akan berubah jika kita ingin merubahnya dengan cara mensyukuri semua nikmat yang tuhan  berikan.
Sekarang rumah kereta itu hanya tinggal kenangan.Sekarang mereka telah menempati sebuah rumah yang tidak terlalalu mewah tetapi merupakan syurga bagi mereka.Karena didalam rumah itu mereka memiliki keluarga yang lengkap yang sangat bahagia dan semoga akan tetap bahagia sampai selamanya.
Namun perjalan mereka tidak berhenti sampai di situ saja,sekarang ada tantangan lagi yang harus mereka hadapi yaitu memberikan pendidikan yang layak buat anak-anaknya.
Lagi dan lagi kedua orang tua itu tidak menyerah walau harus melakukan gali lobang tutup lobang untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Dan perjuangan kedua  orang tua itu tidaklah sia-sia.Alhasil,tidak terasa empat tahun berlallu,anaknya yang kedua yang mengenyam pendidikan keguruan di sebuah perguruan tinggi ternama yang ada di daerahnya mendapatkan ijasah yang bertitelkan S1 atau S.Pd. dan sekarang telah melanjutka pendidikan S2 di sebuah Perguruan tinggi ternama di bogor jawa barat.

Kesimpulan dari Cerita di atas,Kita harus mensyukuri apapun yang telah diberikan Tuhan Terhadap Kita apa pun itu.
Semoga Kita Selalu Dalam lindungan yang Maha Kuasa dan selalu bersyukur apa yang diberikan tuhan terhadap kita.
Amiin!!!

Kesalahan Tidak Harus Berulang

Pukul 12.00, malam semakin larut dan waktu yang berjalan begitu cepat.
Namun suara-suara perubahan masih terdengar. . . 
Ya!! suara perubahan untuk kemajuan sebuah organisasi yang bernama himpunan mahasiswa kehutanan atau yang lebih di kenal dengan nama himasylva PC-UNRAM.
Di kebun,kebun bukan sembarang kebun. . .
Kebun yang akan menjadi saksi bisu untuk sebuah perubahan yang akan membawa dalam kemajuan suatu organisasi yang didirikan pada tanggal 15 maret lima tahun yang lalu dan bertempat di fakultas pertanian.
Tapi perlahan-lahan dari waktu kewaktu himasylva terus berjalan untuk mencari jati diri yang belum juga di temukan. 
Ibarat seorang remaja yang ingin mencari jati dirinya,dia harus banyak menghadapi tantangan dan jalan yang berliku.
Begitu juga dengan himasylva,masih banyak jalan yang berliku yang harus di tempuh.Mulai dari kepengurusan sampai dengan anggota-anggota yang tidak tahu-menahu dengan himasylva itu sendiri,seperti nama ketua himasylva saja  tidak mereka ketahui.
Siapa yang harus di salahkan???
 Memang tidak ada yang harus di salahkan, namun yang bertanggung jawab ya ketua umum itu sendiri.
So,, jika ingin menjadi ketua umum sebuah organisasi harus berani mengambil resiko dan berani bertangggun jawab jika terjadi masalah - masalah  di dalam oraganidsaisi itu sendiri.Jangan menjadi ketua yang hanya mendengarkan apa yang menjadi keluhan anggota tetapi tidak di cerna dengan baik oleh akal Pikiran.
Jadi,buat Ketua Himasylva yang baru siapapun yang terpilih,jadikan masalah  ini sebagai acuan untuk merubah himasylva agar menjadi lebih baik lagi dan dapat dikenal oleh masyarakat banyak.
amiin....

SaLam Rimba !!!
dan salam Perubahan


 
Copyright 2009 ^